I LOVE TO CAPTURE THE MOMENT

I AM

image
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

I'm Almas Khalishah Al-Batawi

Sosok wanita kelahiran Jakarta pada hari Kamis Legi tanggal 14 Agustus 1997. Hadir diantara keluarga yang sangat sederhana dengan penuh rasa syukur. Tapi memiliki cita dan impian yang tinggi sehingga dapat bermanfaat untuk khalayak luas.

Dengan profesi saat ini sebagai Photographer dan Admin Website di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Dengan kemampuan menulis, merangkai kata, melukis cahaya serta komunikasi yang sangat baik sehingga mudah bergaul dan akrab dengan siapa saja.


Education
University of Engineering

Bachelor of Science

College of Awesomeness

Master of Fine Arts

School of Amusement

Bachelor of Fine Arts


Experience
Lead Developer

State Art company

UI/UX Developer

Design Corporation

Front-End Developer

Creative Design Studio


My Skills
Design
Programming
Branding
Marketing

764

Awards Won

1664

Happy Customers

2964

Projects Done

1564

Photos Made

WHAT CAN I DO

Web Design

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Responsive Design

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Graphic Design

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Clean Code

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Photographic

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Unlimited Support

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

SOME OF WORK

Wifi Ternyata Bisa Ganggu Layanan Telekomunikasi

Jakarta - Koneksi Wifi sekarang sudah semakin banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan komunikasi. Lokasi seperti cafe, restoran hingga mall kini sudah lazim menyediakan akses internet gratis memakai koneksi Wifi.

Namun, koneksi Wifi ternyata juga memberikan resiko buruk bagi pengguna layanan telekomunikasi. Penggunaan frekuensi 2,4 Ghz di Wifi ditengarai sebagai salah satu penyebab gangguan layanan telekomunikasi yang kerap terjadi belakangan ini.

"Frekuensi Wifi kan juga pakai gelombang frekuensi di 2,4 Ghz. Semakin banyak akses Wifi tersedia resiko untuk mengganggu layanan telekomunikasi yang disediakan oleh operatot selular juga jadi semakin tinggi," ungkap Nonot Harsono, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang dihubungi melalui telepon.

Fasilitas pendukung kehadiran Wifi seperti antena atau kabel serta perangkat lainnya yang kurang baik beresiko untuk mengganggu jaringan yang disediakan oleh operator telekomunikasi.

"Antena dan kabel yang karatan atau kurang bagus bisa mengacaukan layanan telekomunikasi yang disediakan operator. Antena dan kabel bermasalah itu nantinya bisa lahirkan frekuensi liar yang masuk ke frekuensi sebelah. Frekuensi 2,1 Ghz sendiri kan dipakai untuk jaringan komunikasi operator, lokasi dekat sama 2,4 Ghz jadi semakin tinggi resiko gangguannya," papar Nonot.

Nonot pun menjelaskan, sekarang ini di satu lokasi terdapat minimal lima akses Wifi yang bisa diakses siapa saja. Bahkan, di lingkungan perkantoran, pusat perbelanjaan maupun lokasi keramaian lainnya akses Wifi yang tersedia bisa jauh lebih banyak.

"Coba sekali-sekali duduk di kawasan Monas dan buka laptop, berapa banyak akses Wifi di sana. Nah, di kantor saya sekarang saja sudah ada 20-an koneksi Wifi yang bisa diakses secara luas, kita kan gak tahu kualitas kabel dan antena yang mereka pakai mungkin saja bisa ganggu layanan komunikasi kita," jelasnya lagi.

Interferensi memang salah satu hal paling rentan yang mengganggu layanan telekomunikasi. Oleh sebab itu, Nonot selaku anggota BRTI mengingatkan agar para pengguna akses Wifi maupun operator telekomunikasi untuk tetap memperhatikan infrastruktur yang dimilikinya agar layanannya tetap berkualitas baik.

(den/dew)

Tak Kunjung Buat Stadion, Ahok: Silahkan The Jakmania Marah

Jakarta Beda Joko Widodo, beda Basuki T. Purnama alias Ahok dalam menyikapi sejumlah kebijakan, salah satunya soal stadion untuk tim sepak bola Jakarta, Persija. Menurut Ahok, janji Jokowi sebelum meninggalkan jabatan Gubernur DKI akan membuat stadion akan dipenuhi jika Persija telah memberikan sahamnya kepada Pemerintah Provinsi DKI.

"Kita mau bangun kalau Persija mau kasih sahamnya ke kita. Kalau tidak mau kasih, kita tidak mau. Jangan pakai nama Persija, Persija kita tidak punya saham. Minta duit aja tidak bisa,"  ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (1/12/2014) malam..

"Jadi kalau The Jakmania mau marah, marah dong ke pengurus Persija. Jangan marah ke kita. Kalau mau kita keluar duit boleh. Tapi sahamnya mana, sini jual ke kita, kita beli," imbuh Ahok.

Ahok merasa heran dengan status Persija yang menyandang nama Jakarta, dan Pemprov yang disuruh mengurusi, sedangkan mereka sama sekali belum mendapatkan saham.

"Saya juga heran kok lucu ya Jakarta pakai nama Persija, bikin PT, tapi terus kehilangan. Kan peraturan mengharuskan klub sepak bola dibuat ke dalam badan usaha. Jadi Pemprov membentuk Persija jadi PT. Tapi setelah Persija dibuat jadi PT, saham Pemprov DKI kok malah tidak ada," kata Ahok.
Masing-masing pengurus mengklaim saham, karena merasa sudah keluar duit. Itu konyol kan. Padahal saham Pemprov DKI kok malah tidak ada. Nol saham," jelas Ahok.

Meski demikian, dirinya enggan mengajukan protes karena faktanya memang tidak ada nama Pemprov DKI.

"Kalau mau besarkan Persija tapi tidak ada uang, silahkan jual ke kami. Tapi bagi saya itu lucu juga. Persija itu pada awalnya punya Pemprov DKI lho. Terus kita dipaksa beli karena pakai nama Persija. Wah kalau gini mesti lapor KPK, karena itu kan aset DKI malah digarong begitu," pungkasnya.

2.000 Rabbi Yahudi Pecahkan Rekor Selfie

Add caption
New York -
Sebelumnya rekor foto selfie dengan peserta terbanyak dalam satu frame berhasil dicetak di India pada acara promosi smartphone Microsoft Lumia 730. Saat itu, tercatat sebanyak 1.151 orang berhasil diajak berfoto selfie menggunakan satu unit ponsel Lumia 730.

Namun tak seberapa lama rekor tersebut telah terpecahkan. Uniknya, yang memecahkan rekor selfie dengan peserta terbanyak dalam satu frame ini adalah para pendeta atau rabbi Yahudi di acara International Conference of Chabad-Lubavitch Emissaries yang digelar di New York, AS.

Menurut yang dilansir laman Huffington Post, 2.000 rabi mengikuti proses pengambilan foto selfie tersebut. Proses pengambilan fotonya sendiri menggunakan kamera DSLR Canon EOS 5D Mark III yang dilengkapi dengan sebuah tongkat narsis (tongsis).

Sebenarnya komunitas rabbi ini bisa mencetak rekor yang lebih fenomenal jika seluruh peserta konfrensi turut serta dalam proses pengambilan foto. Namun sayang, dari total 4.000 rabi yang hadir, hanya setengahnya yang turut berpartisipasi.

Selain itu, lembaga dokumentasi rekor dunia Guiness juga belum meresmikan foto selfie ribuan rabi ini sebagai yang terbanyak di dunia. Pasalnya hal ini dilakukan secara spontan tanpa perencanaan matang sebelumnya.

Dengan begitu, foto selfie 1151 orang menggunakan kamera smartphone Lumia 730 di India masih tercatat sebagai yang terbanyak di catatan rekor Guiness. (dhi/dew)

Start Work With Me

Contact Us
JOHN DOE
+123-456-789
Melbourne, Australia

Author Info

Video Of Day

About the author

Popular Posts